Jumat, 20 Januari 2017

PULAU ENGGANO




Pulau Enggano adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dan merupakan satu kecamatan. Pulau ini berada di sebelah barat daya dari kota Bengkulu dengan koordinat 05° 23′ 21″ LS, 102° 24′ 40″ BT.



Secara geografis, Pulau Enggano berada di wilayah Samudera Indonesia yang posisiastronomisnya terletak pada 05°31'13 LS dan 102°16'00 BT. Secara administratif,Pulau Enggano termasuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.Enggano merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara dengan pusatpemerintahan berada di Desa Apoho. Luas wilayah Pulau Enggano mencapai 400,6 km² yang terdiri dari enam desa yaitu Desa Banjarsari, Meok, Apoho, Malakoni, Kaana,dan Kahyapu. Kawasan Enggano memiliki beberapa pulau-pulau kecil, yaitu Pulau Dua,Merbau, Bangkai yang terletak di sebelah barat Pulau Enggano, dan Pulau Satu yangberada di sebelah selatan Pulau Enggano. Jarak Pulau Enggano ke Ibukota ProvinsiBengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut, sedangkan jarak terdekat adalah ke kotaManna, Bengkulu Selatan sekitar 96 km atau 60 mil laut.Pulau Enggano tersusun oleh perbukitan bergelombang lemah, perbukitan karst,daratan dan rawa. Perbukitan bergelombang terdapat di daerah tenggara, ketinggianantara 170-220 meter, sedangkan perbukitan karst yang mempunyai ketinggian antara100-150 meter terdapat di bagian barat laut, menunjukkan morfologi yang khas dandidominasi oleh batu gamping. Di bagian utara terutama daerah pantai merupakandataran rendah alluvial yang berawa-rawa dengan ketinggian 0-2 meter.
Bentuk permukaan tanah di Pulau Enggano secara umum dapat dikatakan cukup datar hinggalandai, dengan sedikit daerah yang agak curam. Pada bagian timur pulau lebih datar daripada bagian barat. Secara proporsional dapat dikatakan 63,39% dari pulau inimempunyai kemiringan landai (0-8%), 27,95% agak miring (8-15%) dan sisanya daerahmiring sampai terjal (15-40%). Berdasarkan klasifikasi tanah, kawasan daratan PulauEnggano didominasi oleh jenis tanah kambisol, litosol, dan alluvial. Selain itu, tanah diPulau Enggano memiliki tekstur lempeng berliat.
Di wilayah Pulau Enggano mengalir beberapa sungai di mana secara umum airnyadipengaruhi musim. Pada musim hujan debit air sungai tinggi, sebaliknya pada musimkemarau debit air rendah. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Kikuba, SungaiKuala Kecil, Sungai Kuala Besar, Sungai Kahabi, Sungai Kinono, dan Sungai Berhawe.Beberapa sungai kecil lainnya antara lain Sungai Kaay, Sungai Kamamum, SungaiMaona, dan Sungai Apiko.
Karakteristik pantai yang terdapat di Pulau Enggano dapat dikategorikan dalam 5 (lima)tipe utama yaitu pasir berlumpur, pasir, pasir berkarang, pasir karang berlumpur, danpantai karang berbatu. Karakteristik pantai di Pulau Enggano erat kaitannya dengankeberadaan ekosistem terumbu karang dan mangrove. Tipe pantai pasir berlumpur ditemukan di Kahyupu, Tanjung Harapan, dan muara Sungai Banjarsari sampai TelukBerhau. Tipe pantai pasir berkarang terdapat di Kaana dan Meok, sedangkan tipepantai pasir karang berlumpur ditemui di Malakoni dan Banjarsari. Pantai karangberbatu dijumpai di bagian timur Pulau Enggano.Pulau Enggano beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh laut. Curah hujanpada bulan kering masih di atas 100mm. Bulan kering biasanya terjadi pada bulan Junidan Juli. Bulan basah kadang mencapai lebih dari 400mm per bulannya. Suhu udararata-rata setiap harinya berkisar antara 27,8 °C dengan suhu terendah 23,2 °C dantertinggi 34 °C. Kelembaban nisbi umumnya di atas 80% dengan variasi terendah 78%dan tertinggi 96%. Hal tersebut menunjukkan bahwa di Pulau Enggano kelembabanudara relatif tinggi sepanjang tahun. Angin dominan terbagi dalam dua musim, yaituangin musim barat (terjadi pada Bulan September sampai Januari) dan angin musim tenggara (bulan april).



Potensi Pariwisata

Potensi pariwisata di Pulau Enggano antara lain adalah wisata alam dan wisata berburu. Wisata berburu dapat dilakukan di Taman Buru Gunung Nanua. Wisata alam daratan lebih banyak berupa kegiatan penjelajahan hutan wisata (hutan suaka alam) yang keasliannya tetap terjaga. Beberapa objek wisata alam berupa kawasan konservasi antara lain Hutan Suaka Alam Kioyo I dan Kioyo II,Hutan Suaka Alam Teluk Klowel, Hutan Wisata Alam Tanjung Laksaha, Hutan Suaka Alam Bahuewo. Bahkan keberadaan suku-suku yang mendiami Pulau Enggano dengan kekhasan budayanya tidak menutup kemungkinan merupakan potensi wisata budaya.
Kawasan Pulau Enggano juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata bahari seperti selancar, memancing, wisata selam, snorkeling, wisata pantai, berenang, dan wisata desa binaan. Dalam hal wisata bahari, potensi Enggano sama dengan Mentawai, Simeulue dan Nias. Lokasi wisata bahari terdapat di perairan Pulau Dua, Pulau Merbau, Kahyapu, Pantai Teluk Harapan, TelukLabuho, Teluk Berhawe, Tanjung Kioyo, Tanjung Koomang, dan pantai di Kaana.Potensi wisata bahari lainnya yang belum banyak terungkap adalah wisata sejarah di perairan Tanjung Laksaha – Teluk Berhau, tempat di mana harta karun berada.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar